Baju Kebaya dan Jenis-jenisnya

Andai suatu hari Anda ikut suatu pesta pernikahan atau pun acara pernikahan keluarga Anda sendiri. Pernahkah Anda memperhatikan pakaian yang dipakai oleh para tamu undangan atau para keluarga yang menyambut tamu undangan. Khususnya pakaian yang dipakai oleh para perempuan dan ibu-ibu. Tidak ketinggalan juga para wanita muda dan juga nenek-nenek sekalipun. Apakah Anda tahu nama baju yang dipakai oleh oleh perempuan dan para ibu di acara nikahan? Ya, para perempuan dan ibu-ibu memakai baju Kebaya.

Lalu, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan baju Kebaya? Mungkin Anda sudah sering melihat dan telah menjadi tidak asing lagi dengan jenis pakaian ini. Hanya saja, banyak juga yang tidak mengenal dengan baik apa sebenarnya pengertian dan jenis dari pakaian yang sering dipakai oleh para wanita dan ibu ini. Misal ada yang memahami begini, kebaya merupakan suatu pakaian yang didefenisikan sebagai baju yang sering dipakai perempuan ketika pesta pernikahan. Atau mungkin ada juga yang memahami sebagai pakaian pesta. Tentu hal itu tidak sepenuhnya salah. Tapi, tentu saja hal itu kurang tepat. Untuk itu perlu ulasan agar bisa memahami pengertian dan jenis pakaian ini. Maka, berikut akan dipaparkan pengertian tentang kebaya dan dimana sajakah terdapat pakaian kebaya ini.

www.pexels.com

Sejarah Baju Kebaya

Berkenalan dengan baju Kebaya adalah proses memahami hakikat dari kebaya secara utuh dan mendalam melalui kecamata sejarah. Sebenarnya, kebaya ini sangat populer di negara kita, sehingga sangat aneh kalau ada yang tidak mengenal kebaya ini. Istilah Kebaya dalam catatan sejarah merupakan istilah yang diambil dari bahasa Arab yaitu dari kata ‘abaya’. Dalam bahasa Indonesia dipadankan dengan kata pakaian.

Dalam versi lainnya, kebaya juga seakar dengan kata ‘kebyak’ dalam bahasa Jawa atau kadang disebut juga dengan istilah ‘mbayak’. Dua istilah dalam bahasa jawa ini kemudian juga diartikan pakaian dalam bahasa Indonesia.

Kemudian ada juga pendapat versi lain yang menyatakan bahwa kata kebaya juga terdapat dalam bahasa Cina dalam artian lain berasal dari daratan Cina, yang kemudian menyebar ke Malaka (daratan Melayu), Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi. Tentu saja untuk kebenaran sesungguhnya, perlu penelitian lebih lanjut. Hanya saja patut dicatat dalam proses kemunculan dan kehadiran baju Kebaya ini telah melalui proses perkawinan budaya atau dalam istilah sososioginya akulturasi budaya. Menurut para pakar sejarah, proses akulturasi ini telah berlangsung dalam durasi waktu yang sangat lama hingga ratusan tahun. Setelah mengalami proses akulturasi sedemikian rupa, baju kebaya ini diterima dengan tangan terbuka oleh nusantara.

Meski kemudian, ada juga versi lain yang menyatakan bahwa baju Kebaya adalah asli kebudayaan Indonesia. Karena, meski di Cina ada kebaya tapi struktur dan modelnya berbeda dengan corak kebaya yang populer di Nusantara. Kalau di Cina namanya adalah Cheongsam yang meski mirip bentuknya dengan baju Kebaya yang dipakai di Indonesia tapi terdapat perbedaan yang mencolok. Maka, para sejarawan menyepakai bahwa kebaya yang kita kenal adalah asli dari Indonesia yang mana pertama kali dibuat oleh pengrajin dari Kerajaan Majapahit. Dalam catatan sejarah, pembuatan kebaya ini adalah untuk dikenakan para permaisuri kerajaan dan juga para selir raja-raja.

Selain itu, baju Kebaya bagi para generasi selanjutnya juga diyakini sebagai sarana untuk memadukan perempuan Kemban yang ada, yang dikenakan dari perempuan darah biru dengan tampilan yang sederhana dan dapat diterima oleh mereka yang baru masuk Islam. Sebutlah misalnya kebaya pada kerajaan Islam di ranah Rencong Aceh, Kerajaan Melayu di Riau, Johor dan Sumatera Utara yang mana mengadopsi gaya kebaya Jawa. Kenapa mengadopsi baju Kebaya Jawa? Hal ini dikarenakan kebaya Jawa bagian dari sarana ekspresi sosial status dengan penguasa Jawa yang lebih halus.

Dalam catatan sejarah yang lain ditemukan juga bahwa nama baju Kebaya juga tercatat dalam ekspedisi Portugal ketika ekspansi ke tanah Jawa. Hal ini bisa dilihat dalam catatan Thomas Stampord Bingley Raffles pada tahun 1817. Pada catatan ini dijelaskan bahwa Kebaya berbahankan sutera, brokat dan beludru. Adapun pusat pembukaan dari blus diikat dengan bros, bukan tombol dan tombol lubang di atas batang tubuh perempuan. Maka, hal ini semakin menguat fakta bahwa kebaya berasal dari Nusantara atau lebih khususnya tanah Jawa.

Dalam catatan sejarah nusantara, tepatnya pada tahun 1500 hingga 1600 di Pulau Jawa kebaya dijadikan sebagai pakaian yang mana hanya dikenakan keluarga kerajaan Jawa. Selain itu, di daerah Cirebon, dijadikan sebagai pakaian kesultanan Cirebon. Sedangkan di jawa Tengah, Kebaya menjadi pakaian kesultanan Mataram dengan dilanjutkan oleh Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Pada masa Belanda yang mana pusat komando pemerintaan dibawah kendali Belanda, wanita-wanita Eropa juga tercatat mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi. Selama masa ini, kebaya diubah menjadi barang tenunan mori menggunakan sutera dengan sulaman warna-warni. Pakaian yang konon disebut sebagai pakaian ‘nyonya kebaya’ diciptakan pertama kali oleh orang-orang Peranakan dari Malaka (Melayu). Mereka mengenakannya, dengan sarung dan sepatu cantik berhias manik-manik yang disebut ‘kasut manek’. Pada masa sekarang, kebaya telah banyak dimodifikasi hingga juga terkenal di antara wanita non-Asia. Setidaknya variasi kebaya dewasa ini juga dikenakan dan digunakan oleh keturunan Tionghoa Indonesia di Cirebon, Pekalongan, Semarang, Lasem, Tuban dan Surabaya.

Jadi, dalam catatan sejarah sangatlah terlihat fakta yang menunjukkan bahwa baju Kebaya ini merupakan Asli dari nusantara, meski ada yang mengatakan kebaya dari Arab, Cina dan lain sebagainya.

www.pexels.com

Pengertian Baju Kebaya

Setelah kita memahami bagaimana sejarah baju Kebaya di Indonesia, lalu bagaimana defenisi dan pengertian baju kebaya itu sendiri? Baju Kebaya adalah blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan sarung, batik atau pakaian rajutan traditional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni. Ada lagi pendapat dan pengertian lain tentang baju Kebaya, yaitu pakaian wanita bagian atas belah dada berlengan panjang, dipakai berpasangan dengan kain panjang.

Dalam berbagai kesempatan dan konteks kebangsaan, baju Kebaya juga ikut dalam hal kepentingan politik kebangsaan. Artinya, penggunaan kebaya juga memainkan peran politik yang cukup penting. Kebaya telah dinyatakan sebagai busana nasional Indonesia. Hal ini bukan tanpa kritik dan halangan. Karena, ada yang mengatakan bahwa baju Kebaya hanya dikenakan oleh masayarakat Jawa dan Bali saja. Tapi, kritik ini kemudian bisa dibantah dengan ditemukan fakta adanya, penggunaan baju Kebaya di Sumatera, Sulawesi hingga Nusa Tenggara Timur atau NTT. Menjadikan baju Kebaya sebagai busana Nasional Indonesia kemudian dikuatkan dengan adanya tokoh politik dan pejuang nasional yang mengenakan baju Kebaya yaitu R.A Kartini. Hal ini ditandai dengan peringatan hari Kartini dengan menggunakan baju Kebaya secara Nasional. Para Istri presiden RI juga melakukan hal serupa yang dimulai dari Presiden Soekarno, Soeharto, Habibie, Presiden Megawati, istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga istri Presiden Joko Widodo yang mana menggunakan kebaya di berbagai kesempatan.

Baju Kebaya di era sekarang telah berevolusi dan mengalami berbagai perubahan desain. Pada umumnya Model Baju Kebaya sering digunakan pada pesta perayaan tertentu. Dari mulai pesta formal dengan teman bisnis, pernikahan, perayaan acara tradisional, bahkan perayaan kelulusan sekolah seperti wisuda. Selain itu, Kebaya juga digunakan sebagai seragam resmi pramugari Singapore Airlines, Malyasia Airlines dan tentu Garuda Indonesia.

Macam-Macam Bahan Baju Kebaya

Setelah memahami tentang asal-usul dan sejarah berikut defenisi dan pengertian baju Kebaya, selanjutnya kita akan berekenalan juga dengan bahan untuk membuat kebaya. Model Baju ini tidak hanya bagus dan menari, sebagaimana yang telah kita mafhumi bersama. Hanya saja penting juga untuk mengetahui dan memperhatikan apakah bahan kebaya tersebut cocok untuk kulit dan semacamnya. Jangan sampai karena alergi dengan bahan tertentu bisa mengakibatkan kulit Anda tidak cocok dengan bahan kebaya tertentu. Dalam memilih bahan kebaya, anda bisa sentuh kainnya. Rasakan apakah kain tersebut halus, lembut, atau kasar. Baru setelah itu, anda bisa tentukan pilihan. Untuk lebih jelasnya, anda simak saja jenis bahan kebaya yang bagus berikut ini. Agar lebih mudah diresapi berikut akan dipaparkan macam-macam bahan baju Kebaya.

  1. Bahan Baju Kebaya Katun

Bahan baju Kebaya yang pertama yaitu bahan katun. Bahan katun ini terasa lembut dan tidak panas. Teksturnya yang lembut tersebut membuatnya mudah menyerap keringat sehingga sangat cocok digunakan untuk pembuatan kebaya encim. Selain itu, katun lebih mudah diaplikasikan seperti halnya dijahit dan dibordir. Adapun ciri khas katun ini ialah serat benang kurang halus, mudah kusut, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, rentan terhadap jamur, dan kebaya akan cepat rusak jika direndam lebih dari 2 jam dalam larutan detergen.

Katun merupakan jenis kain yang paling sering dijadikan bahan kebaya dari dulu hingga sekarang. Bahannya yang lembut dan tidak panas membuat kain ini menjadi favorit perempuan para pemakai kebaya. Kain katun juga mudah diaplikasikan seperti dijahit dan dibordir. Teksturnya yang lembut dan menyerap keringat sangat cocok digunakan untuk kebaya encim. Berikut beberapa ciri kain katun :

  • serat benang kurang halus
  • bahan terasa dingin dan sedikit kaku
  • mudah kusut
  • mudah menyerap keringat
  • pakaian/kain akan rusak bila direndam lebih dari 2 jam dalam detergen
  • rentan terhadap jamur
www.pexels.com
  1. Bahan Baju Kebaya Satin

Selanjutnya bahan Kebaya berikutnya yaitu bahan dengan bahan satin memiliki beragam keunggulan. Satin mempunyai kesan yang mengkilap sehingga menjadikan pemakainya terkesan mewah. Selain itu, satin juga lentur sehingga sangat mudah dibentuk serta dijahit. Kain satin pada saat dikenakan juga menciptakan kesan yang dingin. Dengan begitu, kebaya satin tetap nyaman dikenakan meski seharian. Satin ini juga bisa diberi sentuhan beberapa aksen brokat ataupun hiasan lainnya supaya terlihat lebih cantik.

  1. Bahan Baju Kebaya Brokat

Bahan brokat ini terdiri dari 3 jenis, yakni brokat Prancis, brokat semi Prancis, serta brokat lokal. Bahan brokat ini bukanlah bahan renda, bukan pula bordir, ataupun kain lainnya. Brokat atau brocade merupakan jenis kain yang memiliki beragam dekorasi dengan ataupun tanpa benang emas serta perak. Pada umumnya, brokat menampilkan pola yang cukup rumit, seperti halnya bunga-bunga, tanaman, serta unsur-unsur alam lainnya.

  1. Bahan Baju Kebaya Tule

Tule merupakan bahan kebaya yang lembut dan tidak licin. Ada beberapa jenis tule yang bisa anda jadikan sebagai bahan kebaya. Jenis tule yang pertama ialah tule polos. Selain itu, ada juga jenis tule dengan taburan marmer. Tule ini seringkali dijadikan sebagai aksen atau obi. Dengan bahannya yang lentur, kebaya dari tule juga mampu menciptakan kesan tubuh yang langsing.

  1. Bahan Baju Kebaya Organdi

Bahan organdi ini mempunyai tekstur yang lembut dan berkilau. Bahan ini mampu menahan bentuknya serta cocok untuk menimbulkan efek volume atau puffy. Tekstur serta warna organdi memberi kesan mewah. Bahan ini sangat cocok untuk kebaya pesta dan kebaya pengantin. baju Kebaya dengan bahan organdi ini tidak mampu menyerap keringat serta lebih kaku dari kain katun. Meski begitu, bahan organdi ini mampu memberi kesan yang tidak kalah mewah jika dibandingkan dengan brokat. Pada umumnya, bahan organdi ini terbilang tipis karena dibuat dari tenun sutra. Akan tetapi, saat ini bahan organdi modern juga dapat dibuat dari serat filamen sintetik seperti halnya poliester atau nilon.

  1. Bahan Baju Kebaya Taffeta

Taffeta adalah kain yang ditenun dari sutra atau serat sintesis yang halus. Berasal dari bahasa Persia yang berarti tenunan memutar. Kain jenis ini sering dianggap kain mewah karena cocok digunakan untuk haun pesta dan pernikahan. Serat benang taffeta jauh lebih kaku dibandingkan organdi. Awalnya taffeta diproduksi dengan alat tenun manual, tetapi sejak tahun 1990, kain ini sudah bisa dihasilkan oleh alat tenun mesin di daerah Bangalor. Negara Cina dan negara-negara di Timur Tengah juga menghasilkan kain taffeta. Namun kain yang dihasilkan tidak pernah sebagus buatan India yang kini masih mendominasi dalam produksinya. Penghasil kain taffeta terbaik masih di Prancis, Italia, dan Inggris. Kain taffeta termasuk jarang digunakan untuk pembuatan kebaya selain harganya relatif lebih mahal juga susah dibentuk. Namun, setelah dikombinasikan dengan jahitan bordir, kebaya yang dihasilkan sangat unik dan elegan.

Nah, itulah bahan-bahan yang bisa menjadi rekomendasi Anda dalam membuat Model Baju Kebaya.

www.pexels.com

Jenis-Jenis Baju Kebaya di Indonesia

Selanjutnya penting juga untuk mengetahui tentang jenis-jenis baju Kebaya yang ada di Indonesia. Baju model Kebaya biasanya dipadu dengan kain model batik atau yang lainnya yang mana berupa kain panjang dan sarung, panjang kebaya tergantung selera pemakai atau disesuaikan dengan keadaan. Berikut jenis-jenis baju Kebaya di Indonesia.

  1. Baju Kebaya Jawa Barat

Kebaya di Jawa Barat bentuknya beragam, Kebaya Sunda biasanya berupa blus pendek, tanpa tambahan bagian depan,memakai atau tanpa lekuk leher, terbuat dari brokat atau sutera berwarna cerah,lengan bajunya agak melebar dibanding kebaya dijawa tengah. Kain batiknya dililitkan dengan cara biasa (tanpa wiron), berwarna cerah. Pakaian yang dikenakan wanita Sunda umumnya berwarna mencolok.

  1. Baju Kebaya DKI

Kebaya Khas DKI mempunyai ciri khas tertentu dalam berkebaya, antara lain warna cerah, dipadu dengan sarung batik yang cerah (motif pesisiran), bagian depan tanpa kain tambahan,bagian kerah biasanya diberi hiasan kerancang atau sulaman, bagian lengan diberi manset agar mempermudah membuka lengan ketika berwudhu, bentuk kebaya DKI dipengaruhi oleh budaya China yang memunculkan kebaya Encim, yang pada awalnya dikenakan oleh China peranakan,salah satu ciri khas kebaya ini hiasan sulam atau kerancang di bagian leher sampai bawah.Pemakaian selendang sebagai pelengkap busana tidak disampirkan di pundak melainkan dipakai sebagai kerudung.

  1. Baju Kebaya Jawa Tengah

Ciri Khas Kebaya Jawa Tengah berkiblat pada pemakaian kebaya para wanita di kraton (Surakarta dan Yogyakarta), tatacara berkebaya di keraton menunjukkan status pemakaianya. Antara lain, permaisuri mengenakan kebaya panjang dari bahan yang halus antara lain, sutera, beludru, dengan hiasan sulaman yang indah, untuk para putrid mengenakan kebaya yang lebih pendek dengan warna- warna tertentu dan

tata cara pemakaian kain panjang dengan teknik tertentu pula, yang menunjukkan usia, untuk para selir memakai kebaya gulon, sedangkan untuk keluarga kaum ulama memakai kebaya yang terbuat dari saten. Biasanya kebaya di Surakarta dipadu dengan kain panjang dari batik, kemudian teknik pemakaianya diwiru dibagian depan, untuk anak-anak dengan sabuk wolo.

  1. Baju Kebaya Solo dan Yogyakarta

Ciri khas Kebaya Solo dan Yogya dapat dibedakan dengan adanya penambahan kain di depan (bef) yang disebut kutu baru yang pada awalnya dipakai sebagai tempat menempelkan perhiasan para putri, namun dikemudian hari menjadi patron kebaya di kalangan perempuan lainya.

  1. Baju Kebaya Sumatera-an

Baju kebaya sumatera memiliki khas yaitu siluetnya lebih panjang. Percampuran antara kebaya dan baju kurung bisa dibilang wujud yang merepresentasikan abaya. Hal ini dikarenakan banyak daerah di Sumatera kental akan pengaruh budaya dan agama Islam, sehingga mengadaptasi hingga ke aspek busana.

Di Aceh misalnya yang didominasi kerajaan Islam, busana tidak diperbolehkan ketat sehingga dibuatlah yang panjang dan longgar. Ketika masuk dari Gujarat, kebaya-kebaya langsung berasimilasi menjadi panjang dan melonggar. Dalam proses yang cukup lama terbentuklah pakem baru.

Busana adat tersebut kini populer menjadi siluet busana muslim yang bervariatif. Aslinya, kain yang dijadikan bawahan hanyalah kain untuk menutupi siluet tubuh wanita. Namun seiring perkembangan dan modifikasi sesuai tuntutan zaman, maka cara mengikat kain menjadi opsi kreatif.

Dari segi warna, tidak ada patokan karena semua disesuaikan selera pemakainya. Bila diperhatikan, yang menjadi favorit justru warna-warna cerah yang mencolok seperti kuning, merah, hijau dan sebagainya. Terlepas dari baju adat, di Sumatera juga kaya akan tenunnya yang secara tidak langsung menjadi identitas budaya. Hal ini pun disampaikan oleh Koestriastuti Koestedjo dari Cita Tenun Indonesia. Dari Aceh ada songket Aceh, di Sumatera Utara terdapat kain Ulos dan songket Batubara. Di Sumatra Barat ada songket Pande Sikek dan di Riau dikenal songket Riau.

Bangka Belitung memiliki tenun Cual, yakni perpaduan antara songket dan ikat. Di Jambi ada songket dan batik Jambi. Bengkulu hanya memiliki batik sedangkan Sumatera Selatan memiliki songket, ikat hingga jumputan. Di Lampung, lebih unik lagi karena memiliki kain Tapis, yakni kain yang ditenun dahulu kemudian disulam dan kemudian dikenal juga dengan istilah sulam Usus.

Dari sekian banyak warisan budaya mode tersebut, seiring berjalannya waktu ada beberapa kain dari Sumatera yang terus meningkat popularitasnya. Mereka adalah; Ulos dari Sumatera Utara, Songket Pandesikek dan sulam Bukittinggi dari Sumatera Barat, tenun Cual dari Bangka Belitung, songket Pelambang dari Sumatera Selatan hingga kain Tapis dari Lampung.

Keanekaragaman kain ini banyak yang dimodifikasi menjadi siluet gaun yang indah namun tetap menjaga kaidah kesopanan, yakni siluet abaya yang panjang dan longgar. Tidaklah heran kain-kain istimewa yang dikerjakan dengan tangan ini, jarang mengalami modifikasi yang ekstrem.

Pengerjaan yang sulit dan memakan waktu lama, membuat para penjahit maupun desainer merasa sayang untuk memotong hamparan kain yang dikerjakan dengan susah payah tersebut. Pada akhirnya, kain tersebut dibentuk menjadi gaun tanpa banyak melakukan proses pemotongan hingga dekonstruksi. Model rok panjang dan kain yang diselempangkan di tubuh bagian atas adalah perwujudan yang paling konkret.

Nah, demikianlah paparan tentang asal usul (sejarah), defenisi, bahan-bahan dan jenis-jenis baju Kebaya yang bisa dirangkum. Semoga artikel ini membuat Anda lebih memahani kebaya dan lebih mengenalnya.