
Inilah Tindakan yang Dilakukan Dokter Spesialis Anak
Sesuai dengan data yang ada di KKI (Konsil Kedokteran Indonesia) yang terbit per 9 Mei 2016, jumlah dokter di Indonesia sebanyak 110.720. Angka tersebut jika dibagi per dokter berarti satu dokter menangani 2.270 penduduk. Anga itu menunjukan jika jumlah dokter di Indonesia telah cukup. Namun, masalah lain yang muncul adalah dokter tersebut menumpuk di sejumlah kota tertentu saja. Berarti dengan jumlah tersebut daerah-daerah pedalaman atau pelosok belum terjangkau, ditambah fasilitas kesehatan lainnya. Kondisi ini tetap tidak menyurutkan minat siswa untuk memilih pendidikan profesi kedokteran anak yang per tahunnya mengalami peningkatan peserta didik yang mendaftar di beberapa Fakultas Kedokteran di berbagai universitas di Indonesia.
Kalau Anda salah satu dari sekian banyak orang yang menginginkan kuliah di Fakultas Kedokteran, maka harus membaca syarat-syarat yang kami tuliskan kali ini. Syarat pertama adalah, calon dokter wajib mengikuti pendidikan Starta 1 (S1) kedokteran. Berarti Anda harus mengikuti seleksi masuk Fakultas Kedokteran dan bersaing dengan ribuan orang. Berbagai perguruan di Indonesia memiliki standar yang berbeda-beda untuk seleksi penerimaan mahasiswa Fakultas Kedokteran. Tahap seleksi ini tidak berbeda dengan seleksi fakultas maupun jurusan lain, di antaranya melalui beberapa jenis seleksi, seperti SNMPTN, UM, dan lain sebagainya.

Jika Anda sudah lolos seleksi dan dinyatakan diterima di Fakultas Kedokteran, Anda akan menempuh jenjang perkuliahan. Ketika kuliah di Fakultas Kedokteran Anda akan mengikuti kuliah pakar, skill lab, tutorial, praktikum, dan ujian. Tutorial di Fakultas Kedokteran adalah metode kelompok sekitar 10 hingga 15 mahasiswa yang dibimbing langsung oleh dosen. Skill lab adalah simulai keterampilan medis yang kerap dipraktekkan menggunakan bantuan alat peraga atau pasien simulasi. Salah satu contoh dari skill lab adalah memeriksa denyut nadi, yang terdiri atas dua mahasiswa yang bertukar pesan untuk mempelajari skill lab ini. Satu mahasiswa mengambil darah mahasiswa kedua, begitupun sebaliknya.
Proses seperti itu akan Anda alami ketika berkuliah di Fakultas Kedokteran. Jika Anda memilih spesialis kedokteran anak atau pediatri, maka Anda fokus kepada kesehatan fisik, emosional, mental, tumbuh kembang, dan interaksi social anak-anak semenjak mereka dilahirkan sampai beranjak remaja, 18 tahun. Sebagai seorang dokter spesialis anak maka Anda ditugaskan untuk memberikan tindakan pencegahan dan memberikan pengobatan kepada anak yang sakit, baik penyakit ringan, akut, maupun kronis.
Dokter spesialis anak akan memulai pendidikannya dengan gelar dokter umum, yang dilanjutkan bimbel kedokteran spesialis anak untuk memperoleh gelas spesialis anak. Seorang dokter yang fokus terhadap anak-anak akan dilatih untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit yang menjangkit bayi, anak-anak, dan remaja, serta dokter spesialis anak mengevaluasi perkembangan anak.

Menjadi seorang dokter anak Anda akan berhadapan dengan beberapa masalah, yang meliputi:
- Bertindak mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan serta mendeteksi gangguan yang dialami oleh anak.
- Dokter spesialis anak diharuskan memberikan edukasi kepada ibu maupun orangtua tentang keamanan, cara menyusui, dan gaya hidup yang sehat.
- Dokter spesialis anak akan bertanggung jawab terhadap imunisasi anak.
- Sebagai seorang dokter spesialis anak, Anda akan memonitor kondisi bayi jika terlahir prematur dan memberikan penanganan maupun pendampingan sesuai kebutuhan.
- Dokter anak akan mendiagnosis penyakit dan kondisi pada anak, seperti infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, diare, kanker, alergi, dan malnutrisi pada anak.
- Dokter spesialis anak akan menangani berbagai macam kondisi yang bisa menyerang anak, seperti masalah gizi, cedera fisik, kelainan genetik, alergi, kanker, maupun kelainan autoimun.
- Dokter anak tidak sekadar memeriksa dan mengobati masalah kesehatan fisik anak, melainkan ikut bertanggung jawab terhadap gangguan mental yang bisa menyerang anak dan remaja, seperti depresi, tumbuh kembang, dan kecemasan yang berlebihan.
- Jika Anda menjadi dokter anak berarti akan memberi rujukan kalau penyakit yang dialami memerlukan perawatan dari dokter spesialis lain. Misalnya, rujukan terhadap dokter spesialis bedah jika pasien yang Anda tangani memerlukan tindakan operasi.
- Menjadi seorang dokter spesialis anak, Anda akan memeriksa fisik dan menelusuri riwayat medis, pertumbuhan, riwayat kehamilan dan persalinan ibu ketika mengandung, serta mengecek kelengkapan imunisasi.
- Jika Anda menjadi dokter spesialis anak, berarti akan melakukan penyuntikan terkait prosedur pengobatan maupun memberikan vaksin.
- Anda akan menentukan langkah perawatan, baik rawat inap atau rawat jalan pada anak mapun remaja.
- Dokter spesialis akan akan mengevaluasi dan memantau kondisi anak selama proses perawtan serta memberikan pengobatan berdasarkan diagnosis dan kebutuhan anak maupun remaja.
- Anda diminta untuk memberikan pertolongan medis jika menjumpai kasus gawat darurat pada anak maupun remaja. Kasus gawat darurat, misalnya sesak napas, syok, berhenti bernapas, kejak, dan sepsis pada anak, serta menentukan langkah penanganan berikutnya.
- Jika Anda menjadi dokter spesialis anak berarti akan menjelaskan kondisi medis anak, memberikan rekomendasi pengobatan, dan langkah penanganan medis kepada pihak keluarga atau orantua maupun wali anak dengan bahasa yang dipahami oleh mereka.

Itu saja penjelasan kami tentang proses masuk ke Fakultas Kedokteran dan tindakan yang dilakukan oleh dokter spesialis anak. Sekian dari kami, semoga memberikan manfaat, dan terima kasih atas perhatiannya.